PRAKTIK BAIK / BEST PRACTICE Pelaksanaan PPG Dalam Jabatan Kategori 1 Tahun 2023 oleh Wulan Ari Sandhy, S.Pd.
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Penulis merupakan guru kelas 1 Tunadaksa di SLB Negeri Kota Langsa yang beralamat di Jl. Ahmad Yani GP. Teungoh Kec. Langsa Kota Provinsi Aceh. Sampai saat ini SLB NegeriKota Langsa menaungi satuan pendidikan SDLB, SMPLB, dan SMALB disemua ketunaan, mulai dari Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa, dan Autis. Khusus siswa Tunadaksa pada tahun ini seluruhnya berjumlah 10 siswa yang belajar mulai dari kelas I sampai kelas VIII. Pada kesempatan baik kali ini, penulis menyampaikan praktik baik berkaitan khusus pada kelas I SDLB Tunadaksa atau Fase A.
Pada kegiatan praktik pembelajaran yang sudah dilaksanakan, Tujuan yang ingin dicapai adalah dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam Meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca permulaan.
Penulis bernama Wulan Ari Sandhy, S.Pd. yang berlatar belakang Sarjana (S1) Pendidikan Luar Biasa, saat ini mengikuti PPG Dalam Jabatan di LPTK UNP Kategori 1 Tahun 2023. Penulis telah melakukan AKSI 1 Pertemuan 1 pada Selasa/13 Juni 2023 & pertemuan 2 pada Rabu/14 Juni 2023. Kemudian AKSI 2 Pertemuan 1 pada Senin, 17 Juli 2023 & pertemuan 2 pada Selasa, 18 Juli 2023.
Situasi
Berdasarkan hasil identifikasi dan pengamatan yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca permulaan, ditemui jika siswa di kelas 1 Tunadaksa mengalami kesulitan dalam membaca permulaan:
- Dalam aspek membaca suku kata siswa belum mampu
- Keahlian mengidentifikasi huruf siswa belum sempurna
- Mengenal huruf konsonan siswa belum mampu
- Media pembelajaran masih bersifat abstrak
Praktik ini sangat penting dibagikan untuk saling berbagi informasi dan pengalaman dalam menyelesaikan permasalahan yang sama, yang juga mungkin dihadapi guru di sekolah lainnya.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah peserta didik di kelas I Tunadaksa belum mampu membaca permulaan. Dikarenakan metode sebelumnya belum bisa dipahami siswa sehingga Praktik ini penting untuk dibagikan karena menjadi salah satu referensi dalam pembelajaran di kelas. Peran saya dalam praktik ini adalah sebagai pelaksana pembelajaran pada peserta didik dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan menggunakan media pembelajaran yang menarik bagi peserta didik dan saya bertanggung jawab untuk melaksanakan pembelajaran yang asyik kepada peserta didik
Tantangan
Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan kegiatan refleksi diri, wawancara kepala sekolah, guru/rekan sejawat, dan pakar dapat disimpulkan tantangan yang terjadi diantaranya yaitu :
- Adanya koordinasi dengan orang tua tentang hal tersebut dan orang tua harus bekerjasama dengan guru agar anak atau peserta didik tersebut nantinya akan mulai terbiasa untuk belajar di rumah
- Guru melakukan pembelajaran dengan pendekatan pendekatan sesuai dengan Gaya belajar dan karakteristik siswa tersebut sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa
Tantangan tersebut yang menyebabkan guru harus menggunakan media dan model pembelajaran yang inovatif, agar peserta didik semangat dalam melaksanakan pembelajaran.
Pihak yang terlibat langsung yaitu :
- Dosen pembimbing dan guru pamong.
- Guru berperan sebagai pengajar di kelas.
- Rekan guru berperan sebagai patner di sekolah yang juga membantu pada pelaksanaan aksi rencana aksi.
- Kepala sekolah.
- Siswa
- Orangtua siswa.
Aksi
Langkah yang saya lakukan dalam menghadapi tantangan tersebut adalah dengan memberikan semangat dan motivasi agar peserta didik dapat hadir kesekolah, kemudian mencari alternatif solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi peserta didik.
Strategi yang digunakan untuk menghadapi tantangan ini adalah dengan menggunakan media vidio pembelajaran tentang anggota tubuh, media kartu gambar.
Proses yang dilakukan secara berurutan dimulai dari mengenalkan gambar anggota tubuh beserta tulisannya,
Proses :
Prosesnya:
1.Peserta didik memperhatikan vidio pembelajaran yang ditampilkan mengenai anggota tubuh beserta tulisannya
kemudian disusun hurufnya satu persatu dan sampai di akhir siswa diajak melengkapi huruf nama anggota tubuh agar peserta didik bisa membaca dengan huruf yang lengkap.
Langkah yang saya lakukan dalam menghadapi tantangan tersebut adalah dengan memberikan semangat dan motivasi agar peserta didik dapat hadir kesekolah, kemudian mencari alternatif solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi peserta didik.
Strategi yang digunakan untuk menghadapi tantangan ini adalah dengan menggunakan media vidio pembelajaran tentang anggota tubuh, media kartu gambar.
Proses yang dilakukan secara berurutan dimulai dari mengenalkan gambar anggota tubuh beserta tulisannya,
Proses :
Prosesnya:
1.Peserta didik memperhatikan vidio pembelajaran yang ditampilkan mengenai anggota tubuh beserta tulisannya
kemudian disusun hurufnya satu persatu dan sampai di akhir siswa diajak melengkapi huruf nama anggota tubuh agar peserta didik bisa membaca dengan huruf yang lengkap.
Kemudian peserta didik diminta untuk mengisi LKPD
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini yaitu :
- Laptop yang digunakan untuk menampilkan video pembelajaran
- Kamera Handphone
- Kartu gambar
Yang terlibat dalam proses ini adalah guru, peserta didik, rekan sejawat dalam meminta saran serta kepala sekolah dalam memberikan feedback dan evaluasi.
Refleksi Hasil dan Dampak
Dampak dari aksi yang saya lakukan adalah peserta didik lebih antusias dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran membaca permulaan, terlihat saat peserta didik diajak melihat vidio pembelajaran tentang membaca permulaan dengan menampilkan nama anggota tubuh.
Peserta didik tertarik dengan penggunaan media pembelajaran media kartu bergambar menjadikan peserta didik aktif bergerak dan dengan menggunakan papan penempel untuk menempelkan setiap huruf sesuai dengan gambar anggota tubuh yang ditampilkan guru
Dengan demikian strategi kedepannya, adalah mengkombinasikan berbagai macam media dengan metode pembelajaran yang digunakan guru harus bervariatif dan menjangkau kebutuhan peserta didik.
Respon orang lain positif dan selalu memberikan dukungan untuk peserta didik agar mampu belajar membaca. Penggunaaan media pembelajaran yang tepat serta menggunakan metode multisensory (melibatkan indera dalam bentuk kegiatan auditori, visual dan kinestetik) yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, mampu meningkatkan pemahaman membaca permulaan peserta didik, sehingga paling tidak siswa mampu mengeja 2 suku kata ataupun lebih